Sekilas Tentang Piala Citra FFI

Pasti udah pada denger tentang FFI (Festival Film Indonesia) kan y?  Dalam ajang FFI diberikan sebuah piala sebagai bentuk apresiasi terhadap perfilman di Indonesia, dinamakan Piala Citra.

Saya tertarik ketika mengetahui bahwa nama "Citra" ternyata diambil dari sebuah sajak berjudul "Tjitra" karangan Usmar Ismail. Sajak tersebut dikembangkan menjadi ceita yang dimuat pada majalah Djawa Baroe No.23 dan 24 (1 dan 15 Desember 1943). Kemudian cerita Citra dijadikan film dengan judul yang sama, serta diiringi oleh lagu gubahan Cornel Simanjuntak juga berdasarkan sajak tersebut.


Sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan untuk Piala ini, yaitu:

  1. Citra (Bayangan Wajah)
  2. Mayarupa (Bayangan yang Terwujudkan)
  3. Kumara (Cahaya Badan)
  4. Wijayandaru (Cahaya Kemenangan)
  5. Wijacipta (Kreasi Besar)
  6. Prabangkara (Nama Ahli Sungging Majapahit)
  7. Mpu Kanwa (Nama Sastrawan Majapahit)



Ajang FFI telah dilaksanakan sejak tahun 1955, namun pemberian Piala Citra kepada para pemenang mulai dilakukan pada tahun 1966. FFI mulai rutin diselenggarakan semenjak tahun 1973.

Pada era 1990-an, perfilm Indonesia mengalami masa yang berat, sehingga mengakibatkan kevakuman selama hampir 12 tahun. Film musikal "Petualangan Sherina" dan "Ada Apa dengan Cinta" dapat dikatakan sebagai tonggak kebangkitan perfilman Indonesia


Piala Citra yang digunakan hingga FFI Tahun 2007 merupakan Rancangan dari (Alm) Sidartha. Pada Tahun 2008, mulai digunakan Piala Citra bentuk baru modifikasi dari Team Heru S. Sudjarwo, S.Sn selaku koordinator tim.




Piala Citra Sebelum Tahun 2008
Piala Citra sejak 2008

Usmar Ismail (1921-1971)
Cornel Simanjuntak


Comments

Popular posts from this blog

Keluarga ini Membuatku Berarti

Sastra

Seuntai kata (3)