Because Life is That Easy

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Nah, masih adakah yang ingat dengan puisi ini? yups, bagi yang lupa, ini adalah puisi karya  Sapardi Djoko Damono.  Dan entah kenapa, malam ini, tiba2 aku teringat betapa dulu, puisi ini terasa sangat indah. Mungkin masa-masa dulu sebagai ABG, kisah percintaan terasa sangat menyenangkan, semua hal tentang si "dia" begitu romantis. Yeah, ababil tahap tinggi. Karena nyatanya, sekarang, mecintai tidak lagi bisa sesederhana itu. menurut saya (kasus sendiri). Ketika cinta tak terucap hanya menimbulkan luka, ketika dia yang dicinta pergi begitu saja, dan ketika kita bisa menemukan cinta baru, berdiri tegak ketika memperjuangkannya.

Nah, setelah semalem berakhir dengan curhat dan desperate. Akhirnya siang ini, aku bisa tersenyum senang, tentu dengan semangat membuncah di dada. Beneran deh, berasa ringan dan bisa terbang ke awan. Bukan sedang ngiklan lho.  What's the reason, far? that's all becoz i've just read a novel. a Traveler's Tale. Great book. :) Paling seneng kalo baca buku tentang travelling around the world. Meski inti dari buku tersebut adalah tentang percintaan, tapi perjuangan mereka untuk mendapatkan cinta hingga harus pergi berkeliling setengah bola dunia menuju ke Barcelona memang benar-benar mengasyikkan untuk dibaca. Penuh gairah, dan sangat menggoda untuk ditelusuri. Dan disinilah jeleknya aku. sifatku maksudnya. Actually i'm a beautiful girl. Can't you believe it??hehe. Jeleknya sifatku adalah karena apabila aku begitu terinspirasi akan sesuatu, yang ada hanyalah kecewa mendalam kalo aku ga bisa dapatkan. Kelililng dunia hingga ke barcelona kan gag mungkin bisa

Assalamualaikum.. :) wah, kyaknya udah cukup lama juga aku ga curhat lewat blog. Dulunya sih niat bikin blog biar bisa curhat2an geje, melampiaskan semua rasa. Tapi ternyata, sebebasnya dunia maya tetap harus dibatasi. -__- dan kembali lah, masalah hati haruslah hanya disimpan di dalam hati.. Jiaaah daleeeem bgt deh. Tapi mumpung masi jadi admin di blog ini, gapapa lah y aku bercuap-cuap sedikit mengenai hati dan perasaan. Bukan pada lawan jenis, tapi y tentang aku, diriku, dan saya. Akhir-akhir ini, mungkin jadi masa-masa terberat dalam hidupku. Mungkin juga pernah dialami oleh orang lain yang juga sedang mengerjakan TA. Namun, kesalahanku adalah ketidakmampuanku untuk menghadapi masalah, atau simpelnya..   aku tidak bisa membagi otakku untuk masalah penting dan tidak penting. And i found the problem that i can't solve.

Teman, pasti kalian sudah pernah minum es kelapa muda kan? aku juga,# barusan  dan kali ini aku mendapat sebuah pembelajaran hebat dari seorang bapak penjual es kelapa muda. Tadi siang, sekitar jam3, aku keluar dari kosan untuk pergi ke minimarket terdekat. Belanja-belanja. Pas pulang tiba-tiba kepengen es kelapa muda. Nah, kebetulan ada yang jualan di gang depan kosan. Bapak yang menjual di sana sudah separuh baya. Mungkin seumuran papaku. Sejak pindah ke kosan baru ini, hingga sekarang, yang ku perhatikan, si Bapak jualan dari jam 10-an sampe sore. Mungkin sampe semua es nya habis. Pas tadi aku beli es, ternyata Bapaknya lagi sibuk. Ada yang mengorder banyak.hehe Ya, karena aku tidak sedang buru-buru, aku tunggu sampe Si Bapak menyelesaikan pesanan tadi, bru membungkuskan untuk aku. Sembari bengong nungguin, aku memperhatikan Bapak yang sedang sibuk. Awalnya cuma iseng, tapi lama-kelamaan aku menjadi kagum pada si Bapak. Pertama, beliau berjualan dengan sangat bersih. Gerob

saat-saat seperti ini pintu tlah terkunci lampu tlah mati ku ingin pulang tuk segera berjumpa denganmu.. waktu-waktu seperti ini di dalam selimut harapkan mimpi bayangan pulang tuk segera berjumpa denganmu * ku ingin kau tahu ku bergetar merindukanmu hingga pagi menjelang aaaaaah reff: sesaat mata terpejam tirai imaji terbuka semakin ku terlelap semakin jelas hangat senyuman tak ingin terjaga sampai aku pulang sesaat mata terpejam bintang-bintang menari indah iringi langkahku rangkai mimpi yang semakin dalam tak ingin terjaga sampai aku pulang