Si Uni Jadi Anak Daro
Wah, ga kerasa udah bulan maret ajaa, dan bulan ini aku belum update isi blog. Hmm.. Alasan penting kenapa aku harus mengupdate isi blog minimal sekali sebulan adalah karena aku habis baca bukunya "Dee - Madre". So inspiring.
Jadi apa yang mau disampaikan kali ini?
Yups, aku akan me-retell pengalaman mengamati pernikahan kakakku, tertua dan satu-satunya. :)
She is grown up. Keputusan untuk menikah menurutku adalah keputusan besar, dengan keyakinan penuh bahwa si dia adalah orang yang tepat untuk menemani Anda hingga tua. She chose him. Dan sebagai adik, aku cukup berperan sebagai pengamat dan pendukungnya.
Jadi begitulah, hari kamis siang, tanggal 1maret2012 lalu, aku izin dari kantor buat pulang kampung ke Padang, menghadiri pernikahan kakakku. Kirain di rumah, orang2 udah pada sibuk masak, ternyata masih sepiii. Hanya ada Mak Wo yang datang dari Batusangkar membantu Mamaku yg udah kyk orang panih menyiapkan remeh temeh pernikahan. Si kakak ku tercinta masih sibuk kuliah di H-2 pernikahannya..haduuuh.. Si Papa sibuk ngurusin tenda, pelaminan dan semacamnya. Si kembar di Bengkulu ga pulang, si Kembar di Limau Manis masih di kampus. Begitulah, suasana kamis siang di rumahku.
Masuk hari jumat, saat aku masih berguling di tempat tidur, merapatkan selimut ke badanku. Ternyata di dapur orang2 sudah pada dateng. Juru masak berkumpul, berdiskusi hebat tentang resep masakan. Mamaku sibuk dandan hendak pergi ke Pasar, Papaku sibuk memanaskan motor, misi mulia mengantar mama ke pasar.hehe. Si Rahmi ku lihat masih bergelung di tempat tdur sama sepertiku.haha Si kakak ternyata sedang lulur pengantin di kamar pengantinnya..hahay :D
Sepanjang siang, aroma masakan tercium nikmat. Keluarga dekat mulai berdatangan, Mak Wo dan Pak Wo Bukittinggi, Mamak-MamakKu dari Padang, serta Uni Revi. Semua sibuk, Semua ribut. Begitulah, suasana sepanjang siang di rumahku.
The day. Masih subuh, dan udah ga ada waktu lagi buat tidur bergelung,,hiks. Abang2 penata rias kakakku udah dateng, si dia lalu mendandani kakakku. She became more beautiful that morning. :)
Akan diadakan akad nikah antara kakakku dan Uda diki (husband wanna be). Alhamdulillah, berjalan lancar walopun ijab kabulnya harus diulangi sekali lagi. Grogi lah si uda..hehe
Selesai Ijab Kabul, langsung diadakan resepsi di rumahku. Alhamdulillah (lagi) karena cuacanya lagi bagus banget, ga ujan ampe sore, jadi acaranya bisa berjalan lancar. Jam 6 Sore, si Uda dijemput lagi sama keluarganya, karena mau ada acara "batagak Gala" di rumah Uda. Si Udaku bergelar "Malin Malelo". Entahlah apa artinya..hehe He is an adult man with that name.
Hari minggu adalah hari resepsi di rumah si Uda. Pagi2, setelah dandan pake baju pengantin khas minang, Kakakku dan Uda di arak rame2 keliling kampung.hehe Lucu juga sih, berasa lagi pawai 17Agustusan. Tapi apesnya aku kebagian tugas buat manyungin pengantin..haduuuh
Selesai keliling kampung, kami langsung Otw ke rumah uda yg berada di Balai Baru, Padang. Nah, kan rame tuh yg nganterin ke sana, ada mama, papa, mak wo, pak wo, itang, sama sumandan. Ternyata, sehabis dijamu makan di tempat marapulai (rumah Uda), para penganter udah boleh pulang. Tapi apesnya (lagi) aku dan si Rahmi disuruh tinggal buat nemenin kakakku disana. huhuhu.. Bengong -____-
Jadi begitulah, sepanjang minggu nontonin orang2 pada resepsi, dan foto sama Anak daro dan Marapulai.
Jam6sore, aku, rahmi dan kakakku dianter pulang ke rumah. Si uda ga ikut bareng kami. Entah kenapa.
Ternyata adat di Padang, Marapulai datang bersama teman2nya ke rumah Anak daro pada H+1 resepsi. Jadilah kami menjamu uda dan teman2nya pada hari senin. Entah karena apa, mereka datang tengah malam jam stgh1 malam. Aku tidur, sedangkan Mak Wo sibuk menjamu mereka hingga jam3 malam. Barulah Mak Wo tepar habis itu.
Selasa siang, aku balik ke Jakarta. Sampai di kosan sekitar Magrib. Kelelahan.
What a weekend!
Jadi begitulah, ringkasan cerita Kakakku menjadi Anak Daro. Kepanjangan yah?hehe.. Seperti yang pernah ku post di twitterku (@fardiz) " sekarang saya baru sadar artinya "menempuh hidup baru" the marriage changes everything..hahay :D " Pernikahan itu barulah gerbang. Bukan hanya buat pengantin, tapi juga untuk keluarganya.
Efek dari si kakak menikah adalah munculnya pertanyaan memberondongku "Adek Kapan?"
Belajar dari pernikahan kakakku, Pernikahan itu melelahkan. Aku sih maunya Pernikahanku nantinya ga sebegitu melelahkan buat keluargaku.hehe. Amiiiiin..
Tapi Kapan? -_____________-
Jadi apa yang mau disampaikan kali ini?
Yups, aku akan me-retell pengalaman mengamati pernikahan kakakku, tertua dan satu-satunya. :)
She is grown up. Keputusan untuk menikah menurutku adalah keputusan besar, dengan keyakinan penuh bahwa si dia adalah orang yang tepat untuk menemani Anda hingga tua. She chose him. Dan sebagai adik, aku cukup berperan sebagai pengamat dan pendukungnya.
Jadi begitulah, hari kamis siang, tanggal 1maret2012 lalu, aku izin dari kantor buat pulang kampung ke Padang, menghadiri pernikahan kakakku. Kirain di rumah, orang2 udah pada sibuk masak, ternyata masih sepiii. Hanya ada Mak Wo yang datang dari Batusangkar membantu Mamaku yg udah kyk orang panih menyiapkan remeh temeh pernikahan. Si kakak ku tercinta masih sibuk kuliah di H-2 pernikahannya..haduuuh.. Si Papa sibuk ngurusin tenda, pelaminan dan semacamnya. Si kembar di Bengkulu ga pulang, si Kembar di Limau Manis masih di kampus. Begitulah, suasana kamis siang di rumahku.
Masuk hari jumat, saat aku masih berguling di tempat tidur, merapatkan selimut ke badanku. Ternyata di dapur orang2 sudah pada dateng. Juru masak berkumpul, berdiskusi hebat tentang resep masakan. Mamaku sibuk dandan hendak pergi ke Pasar, Papaku sibuk memanaskan motor, misi mulia mengantar mama ke pasar.hehe. Si Rahmi ku lihat masih bergelung di tempat tdur sama sepertiku.haha Si kakak ternyata sedang lulur pengantin di kamar pengantinnya..hahay :D
Sepanjang siang, aroma masakan tercium nikmat. Keluarga dekat mulai berdatangan, Mak Wo dan Pak Wo Bukittinggi, Mamak-MamakKu dari Padang, serta Uni Revi. Semua sibuk, Semua ribut. Begitulah, suasana sepanjang siang di rumahku.
The day. Masih subuh, dan udah ga ada waktu lagi buat tidur bergelung,,hiks. Abang2 penata rias kakakku udah dateng, si dia lalu mendandani kakakku. She became more beautiful that morning. :)
Akan diadakan akad nikah antara kakakku dan Uda diki (husband wanna be). Alhamdulillah, berjalan lancar walopun ijab kabulnya harus diulangi sekali lagi. Grogi lah si uda..hehe
Selesai Ijab Kabul, langsung diadakan resepsi di rumahku. Alhamdulillah (lagi) karena cuacanya lagi bagus banget, ga ujan ampe sore, jadi acaranya bisa berjalan lancar. Jam 6 Sore, si Uda dijemput lagi sama keluarganya, karena mau ada acara "batagak Gala" di rumah Uda. Si Udaku bergelar "Malin Malelo". Entahlah apa artinya..hehe He is an adult man with that name.
Hari minggu adalah hari resepsi di rumah si Uda. Pagi2, setelah dandan pake baju pengantin khas minang, Kakakku dan Uda di arak rame2 keliling kampung.hehe Lucu juga sih, berasa lagi pawai 17Agustusan. Tapi apesnya aku kebagian tugas buat manyungin pengantin..haduuuh
Selesai keliling kampung, kami langsung Otw ke rumah uda yg berada di Balai Baru, Padang. Nah, kan rame tuh yg nganterin ke sana, ada mama, papa, mak wo, pak wo, itang, sama sumandan. Ternyata, sehabis dijamu makan di tempat marapulai (rumah Uda), para penganter udah boleh pulang. Tapi apesnya (lagi) aku dan si Rahmi disuruh tinggal buat nemenin kakakku disana. huhuhu.. Bengong -____-
Jadi begitulah, sepanjang minggu nontonin orang2 pada resepsi, dan foto sama Anak daro dan Marapulai.
Jam6sore, aku, rahmi dan kakakku dianter pulang ke rumah. Si uda ga ikut bareng kami. Entah kenapa.
Ternyata adat di Padang, Marapulai datang bersama teman2nya ke rumah Anak daro pada H+1 resepsi. Jadilah kami menjamu uda dan teman2nya pada hari senin. Entah karena apa, mereka datang tengah malam jam stgh1 malam. Aku tidur, sedangkan Mak Wo sibuk menjamu mereka hingga jam3 malam. Barulah Mak Wo tepar habis itu.
Selasa siang, aku balik ke Jakarta. Sampai di kosan sekitar Magrib. Kelelahan.
What a weekend!
Jadi begitulah, ringkasan cerita Kakakku menjadi Anak Daro. Kepanjangan yah?hehe.. Seperti yang pernah ku post di twitterku (@fardiz) " sekarang saya baru sadar artinya "menempuh hidup baru" the marriage changes everything..hahay :D " Pernikahan itu barulah gerbang. Bukan hanya buat pengantin, tapi juga untuk keluarganya.
Efek dari si kakak menikah adalah munculnya pertanyaan memberondongku "Adek Kapan?"
Belajar dari pernikahan kakakku, Pernikahan itu melelahkan. Aku sih maunya Pernikahanku nantinya ga sebegitu melelahkan buat keluargaku.hehe. Amiiiiin..
Tapi Kapan? -_____________-
Comments
Post a Comment